CONTOH CERPEN HARI RAYA
MESKIPUN BERBEDA AGAMA KAMI TETAP BERSAUDARA
Akhir bulan Juni kemarin aku sangat senang sekali. Karena
kurang satu bulan lagi hari raya Idul Fitri akan tiba. Aku, adik, ayah, dan ibu
sudah menantikannya. Kami sekeluarga menjalani puasa dengan senang hati. Hari
raya tahun ini akan menjadikan hari yang sangat menggembirakan. Karena hari raya idul fitri dapat menjalin
silaturahmi yang sangat erat diantara saudara-saudara. Saudara yang jauh akn
pulang kampung. Dan bersatu lagi dalam hari raya tersebut.
Tidak terasa hari raya kurang
beberapa hari lagi. Aku sudah tidak sabar menyambutnya. Pada hari itu
menunjukkan puasa hari ke 27. Itu artinya kurang tiga hari, aku dan keluargaku
menjalani puasa.
“horeeee !! puasa kurang tiga hari, aku
sudah tidak sabar menyambut hari raya.” Kata adikku.
“ ya, aku juga. Tetapi adik harus tetap
menjalani puasa. Karena jangan menjalani
puasa dengan terpaksa, itu malah dosa. Dilarang ole h Allah SWT.”
Adikku mau mengerti itu dan akan tetap menjalankan puasa.
Karena puasa itu wajib hukumnya bagi setiap umat muslim di seluruh dunia.
Waktu
terus berlalu, malam ini adalah malam yang ditunggu-tunggu oleh setiap umat
muslim. Karena malam ini adalah malam yang disebut malam takbir. Dimana semua
umat muslim mengucapkan kalimat takbir pada malm sebem hari raya tiba. Atau
mengucap kalimat takbir dengan berkeliling kampung dengan membawa obor. Malam
itu salah satunya adikku ikut merayakan
malam takbir dengan teman-temannya yang ada di tempat ia mengaji. Dan yang
lainnya juga ada di mushola Ar-Rohman bergantian membaca kalimat takbir sampai
dengan larut malam.
Pagi itu aku dan keluargaku bergegas untuk bangun.
“
dik , ayo cepat bangun, katanya mau sholat Id bareng-bareng. Ayo cepat
bangun nanti keburu siang lho.” Kataku.
“ iya kak aku sudah bangun kok.”
Sahut adikku.
Kami bersiap-siap menyambut hari raya Idul Fitri. Kami
mandi dan sholat subuh terlebih dahulu. Dan setelah sholat subuh aku dan
keluargaku pergi ke masjid Nurul Huda untuk melaksanakan sholat Id. Kami
sekeluarga menjalani sholat Id dengan khusyuk.
Setelah selesai sholat Id berakhir,
kami pun pulang. Aku dan adikku meminta maaf kepada kedua orang tuaku. Dan tak
lupa juga kakakku yang bernama shanti.
“ ayah, ibu maafkan aku ya. Kalau aku
punya salah sama ayah dan ibu.” Kataku.
“ adik juga ya ayah, ibu.” Kata adik.
“ ya. Ayah dan ibu sudah memaafkan kalian sejak dulu. Dan ayah
mendoakan kalian semoga menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, dann
semoga kelak menjadi anak yang berguna, serta yang paling penting adalah tidak
lupa untuk sholat.
“ amiin…… . makasih ya ayah dan ibu.”
Dan kami sekeluarga juga tidak lupa untuk berkunjung ke
rumah kakek dan nenek yang ada di desa . Desa Yang ditempat tinggali kakek dan nenek adalah desa
yang pemandangannya indah, gunung yang menjulang tinggi, jalan yang
berliku-liku dan di setiap sisi jalan ada sawah dan tanaman pohon tebu yang
sangat banyak. Aku berangkat dibonceng
dengan saudaraku yang bernama Yuni. Sedangkan adikku bersama ayah dan ibu.
Adikku di jalan berteriak-teriak bergembira. Di tengah jalan kami berhenti
sebentar untuk membeli oleh-oleh kepada kakek dan nenek, serta saudara-saudara yag lain.
Setelah beberapa jam berlalu, kami pun sampai di rumah
kakek dan nenek. Kami disambut dengan gembira. Kami pun langsung masuk ke
rumah. Dan tak lupa untuk bersalaman meminta maaf kepada kakek dan nenek. Di
dalam keluarga kakek dan nenek berbeda-beda agama. Ada yang beragama islam dan
hindu. Tetapi diantara kami saling menghormati satu sama lain. Kami dan
saudara-saudara yang lain bersendau gurau. Sementara aku dan adik ke
perkarangan kakek. Dan pergi ke kandang sapi untuk memberi makan sapi. Di
kandang sapi ada sapi yang baru saja melahirkan. Anaknya sangat lucu. Disana ada saudara kami
yang jauh dari Jakarta pulang kampung
dan berkumpul menjadi satu di rumah kakek dan nenek.
Tidak terasa hari sudah sore. Aku dan keluargaku
berpamitan keepada kakek dan nenek. Aku pulang dengan senang hati karena bisa
berkumpul dengan saudara yang lain. Pengalaman ini merupakan pengalaman yang
tak pernah terlupakan. Apalagi pengalaman yang ada di rumah kakek dan nenek .
SELESAI……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar